google image |
Taman Buru Pulau Moyo mempunyai potensi keanekaragaman hayati cukup tinggi
baik flora maupun fauna. Tipe vegetasinya merupakan vegetasi hutan pantai
dataran rendah yang terdiri dari vegetasi pohon – pohonan, perdu / semak
belukar dan padang
savana yang luas. Selain satwa yang telah ditetapkan sebagai satwa buru seperti
Rusa timor ( Cervus timorensis ), Sapi liar ( Bos javanicus )
dan Babi hutan (Sus sp), berbagai jenis burung yang tergolong langka
dan dilindungi Undang – undang juga terdapat disini seperti Kakatua kecil
jambul kuning (Cacatua sulphurea), Burung Gosong (Megapodius
reinwartditii), Koakiau (Philemon buceroides), Beo Sumbawa (Gracula
religiosa venerate) serta berbagai jenis burung lainnya seperti Punglor (Zoothera
sp), Ayam Hutan (Gallus sp), Elang bondol ( Haliastur Indus )
dan sebagainya.
google image |
Disamping keaneka ragaman hayati tersebut terdapat juga beberapa obyek daya
tarik wisata alam (ODTWA) seperti air terjun berundak Mata Jitu yang
terdapat di bagian barat Pulau Moyo yang dapat diakses melalui desa Labuan Aji.
Di beberapa tempat seperti ai manis dan tanjung pasir terdapat goa – goa yang
merupakan habitat dari kalelawar dan burung wallet ( Collocalia sp).
Dengan potensi pantai dan keadaan perairan serta potensi yang ada didalamnya,
dapat dimanfaatkan atau dikembangkan sebagai tempat berwisata seperti
memancing, snorkeling, bersampan, menyelam dan sebagainya. Daya tarik
wisata lain yang terdapat di Pulau Moyo adalah hamparan savana yang terdapat
dilokasi Raja Sua dapat dilakukan kegiatan penjelajahan / penyusuran
hutan, pengamatan burung (Bird Watching) dan merupakan lokasi yang
tepat untuk melakukan wisata buru yang dilakukan dengan mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
selain itu pulau moyo juga menawarkan aktifitas wisata pendidikan dan penelitian terhadap keanekaragaman hayati.
(Sumber: http://www.pulaumoyo.com/konservasi.html)