google image |
Buat Anda yang suka mendaki
Gunung, tentu tidak asing dengan obyek wisata taman nasional gunung Rinjani.
Gunung ini merupakan gunung favorit untuk pecinta alam. Para pendaki gunung di Indonesia
sering menjadikan gunung Rinjani sebagai salah satu tujuan untuk mendaki, hal
ini karena keindahan pemandangannya. Gunung Rinjanii merupakan bagian dari
Taman Nasional Gunung Rinjani.
Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan
hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana di Nusa Tenggara.
Potensi tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Gunung Rinjani antara lain
jelutung (Laportea stimulans), dedurenan (Aglaia argentea),
bayur (Pterospermum javanicum), beringin (Ficus benjamina),
jambu-jambuan (Syzygium sp.), keruing (Dipterocarpus hasseltii),
rerau (D. imbricatus), eidelweis (Anaphalis javanica), dan 2
jenis anggrek endemik yaitu Perisstylus rintjaniensis dan P. lombokensis.
Selain terdapat satu jenis mamalia endemik yaitu musang rinjani (Paradoxurus
hemaproditus rinjanicus), juga terdapat kijang (Muntiacus muntjak
nainggolani), lutung budeng (Trachypithecus auratus kohlbruggei),
trenggiling (Manis javanica), burung cikukua tanduk (Philemon
buceroides neglectus), dawah hutan (Ducula lacernulata sasakensis),
kepudang kuduk hitam (Oriolus chinensis broderipii), dan beberapa
jenis reptilia.
google image |
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Puncak Gunung Rinjani. Mendaki gunung, berkemah dan menikmati panorama alam Pulau Lombok.
Danau Segara Anak, Sebau dan Gunung Baru. Penelitian, menikmati fenomena alam/gejala alam, sumber air panas, mandi, pengamatan satwa dan menjelajahi hutan. Pada bulan Maulud, di Danau Segara Anak sering dijadikan atraksi budaya Pakelem (memandikan keris).
Puncak Gunung Rinjani. Mendaki gunung, berkemah dan menikmati panorama alam Pulau Lombok.
Danau Segara Anak, Sebau dan Gunung Baru. Penelitian, menikmati fenomena alam/gejala alam, sumber air panas, mandi, pengamatan satwa dan menjelajahi hutan. Pada bulan Maulud, di Danau Segara Anak sering dijadikan atraksi budaya Pakelem (memandikan keris).
Mandi air panas yang berbau
belerang untuk pengobatan (penghalus kulit) dan air terjun.
Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu; Perang Topat pada bulan Desember dan Ciwaratri pada bulan Januari di Mataram.
Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu; Perang Topat pada bulan Desember dan Ciwaratri pada bulan Januari di Mataram.
Musim kunjungan terbaik: bulan Agustus s/d Desember setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi:
Mataram - Selong - Sambelia - Sembalun Lawang (140 km) sekitar 4,5 jam dengan mobil. Bila berjalan kaki ke danau memerlukan waktu selama 9 jam (25 km). Mataram - Bayan - Senaru (82 km) sekitar 2,5 jam, jalan kaki ke danau selama 9 jam (25 km). Mataram - Bayan - Torean (85 km) sekitar 2,5 jam, jalan kaki ke danau selama 7,5 jam. Mataram - Masbagik - Kutaraja - Tetebatu (60 km) sekitar 1,5 jam, jalan kaki ke Otakkokoq selama 30 menit.
Mataram - Selong - Sambelia - Sembalun Lawang (140 km) sekitar 4,5 jam dengan mobil. Bila berjalan kaki ke danau memerlukan waktu selama 9 jam (25 km). Mataram - Bayan - Senaru (82 km) sekitar 2,5 jam, jalan kaki ke danau selama 9 jam (25 km). Mataram - Bayan - Torean (85 km) sekitar 2,5 jam, jalan kaki ke danau selama 7,5 jam. Mataram - Masbagik - Kutaraja - Tetebatu (60 km) sekitar 1,5 jam, jalan kaki ke Otakkokoq selama 30 menit.
Sumber:http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_rinjani.h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar