Jumat, 25 Mei 2012

wisata suranadi NTB


  1. Wisata Suranadi
google image

Sejarah Suranadi/Kebudayaan Masyarakat
Pada Abat ke XIII/XIV datang seorang Bangsa India penyebar agama Hindu yang sakti bernama DANG HYANG NILARTA untuk mengunjungi Pulau Jawa, Bali dan Lombok dengan berjalan kaki sambil membawa tongkat sakti.
Sesampainya perjalanan Beliau di Lombok langsung diiringi oleh rombongan yang setia kepadanya, sampai di Lingsar beliau dan rombongan istirahat, setelah merasa segar perjalanan diteruskan masuk hutan Suranadi, disana rombongan istirahat selama empat kali dan selama istirahat Beliau menancapkan tongkatnya ke dalam tanah sebanyak empat kali yang belainan tempatnya, seketika itu air bersih menyembur keluar dan air pertama disebut air suci pembersih, air kedua disebut air suci pengentas, air ketiga disebut air suci pelukatan dan air keempat disebut air suci petirta. Sumber air tersebut berada di dalam Hutan Wisata Suranadi.
Untuk menghormati/mengenang jasa-jasa Beliau, di Lombok umumnya , di Lombok Barat khususnya, setiap tahun diadakan upacara agama Hindu Dharma pada waktu bulan purnama sasih kapat (Oktober/Nopember).
Demikian pula dalam upacara penguburan mayat bagi penganut agama Hindu Dharma di Lombok Barat, bila seseorang telah meninggal jenazahnya cukup dibersihkan dengan memakai air suci pembersih/pengentas sebelum dikuburkan.
Keadaan Umum Taman Wisata Suranadi
Kelompok Hutan Suranadi yang terletak di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat telah ditetapkan sebagai Taman Wisata Suranadi dengan luas 52 Ha. Berdasarkan SK Menteri Pertanian tanggal 15 Oktober 1976 No. 646/Kpts/Um/10/76 Jo tanggal 30 Mei 1977 No. 274/Kpts/Um/5/77, guna meningkatkan fungsi konservasi baik flora/fauna maupun ekosistemnya, agar tercapai keserasian lingkungan dan yang dimanfaatkan sebagai obyek rekreasi, pendidikan, kebudayaan, penelitian dan kepariwisataan.
I k l i m
Menurut pembagian iklim Schmitt dan Ferguson, Komplek Taman Wisata Suranadi termasuk tipe iklim D dengan curah hujan rata-rata antara 1.500 s/d 2.000 mm per tahun, hujan turun antara bulan Oktober sampai bulan April.
Temperatur minimum 22,2° C, maxsimum 36, 9° C dan rata-rata 26° C per tahun. Letaknya berada pada ketinggian 256 meter di atas permukaan laut.
Topografi
Keadaan wilayah Taman Wisata Suranadi umumnya datar, landai, miring dan sedikit bergelombang, dengan sudut kemiringan antara 1-3%, 4 - 8%, 9-15% dan 16-25%.
F l o r a
Vegetasi yang menutupi kawasan Taman Wisata Suranadi merupakan vegetasi campuran yang tersebar merata dan ditandai dengan tumbuhnya pohon-pohon yang tinggi bercampur dengan perdu, semak dan padang rumput, sehingga secara keseluruhan membentuk lapisan tajuk tertutup yang dapat dibagi dalam 3 etage :
  1. Pohon dengan ketinggian 25 s/d 30 meter letaknya tidak beraturan dan tersebar seperti Beringin (Ficus sp.), Garu (Dysoxilum sp.), Terep (Artocarpus elastica), Suren (Toona sureni), Kemiri (Aleurites meluccana) dan Purut (Parartocarpus venenota).
  2. Etage Dominan : Pulai (Alstonia scholaris), Salam (Eugenia sp) Kopang (Parkiabiglobo), Durian (Durio zibertinus), Sentul (Aglaia sp) dan Berora (Kleinhovia hospita).
  3. Semak-semak dan jenis liana.
Anakan jambu, sentul, pulai, purut dan jenis-jenis perdu lainnya membentuk tegakan bawah. Disamping itu terdapat pula jenis tumbuh-tumbuhan memanjat (liana) seperti sirih hutan, paku-pakuan, anggrek dan lumut.
Fasilitas Pengunjung
Di dalam kawasan terdapat jalan pengunjung, shelter, pusat informasi, bumi perkemahan, ruang pertemuan, musholla, MCK, plaza, taman bermain, theater terbuka, pondok jaga, kolam pancing, pintu masuk dan kandang satwa.
Di luar kawasan terdapat restauran, hotel, kolam renang dan warung kelontong.
(Sumber : http://www.dephut.go.id/informasi/propinsi/ntb/suranadi_ntb.html)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar